Kamis, 31 Desember 2009

Elemen Sistem Komputer

Seperti kita pahami bersama, sebuah mesin komputer tidak akan bisa bekerja dengan sendirinya, mesin tersebut bekerja merupakan akibat adanya suatu kesatuan sistem yang terdiri dari:

1. Brainware (manusia)
2. Software (perangkat lunak)
3. Hardware (perangkat keras)

Brainware

Istilah yang digunakan untuk manusia yang berhubungan dengan sistem tersebut. Manusia merupakan suatu elemen dari sistem komputer. Manusia adalah yang merancang bagaimana suatu mesin dapat bekerja sesuai dengan hasil yang diinginkannya.

Software

Merupakan data elektronik yang disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya.

Untuk mencapai keinginannya tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini diolah melalui perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta data-data yang diolahnya. Pengeloahan pada software ini melibatkan beberapa hal, diantaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.

Hardware

Dalam bahasa Indonesia disebut dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita sentuh secara fisik, seperti perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses, maupun perangkat keluaran.

Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set tadi. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin tersebut, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah yang didapatkan olehnya. Pada beberapa literatur, terdapat satu elemen lagi, yaitu instruction set, meskipun instruction set lebih cenderung kepada perangkat keras. Instruction set adalah perintah yang dimengerti oleh komputer mengikuti perintah standar yang ada pada lingkungan mesin tersebut.

Sumber : http://creative-lab.web.id/v1/?p=676

Kamis, 10 Desember 2009

Sinyal Analog Dan Digital

SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

SINYAL ANALOG
Sinyal Analog merupakan bentuk dari komunikasi elektronik. Komunikasi elektronik ini dalam bentuk proses pengiriman informasi pada gelombang elektromagnetiknya dan bersifat variabel serta berkelanjutan. Proses pengiriman suara. Misalnya, pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini. ontoh sinyal analog adalah sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz.
SISTEM ANALOG
Sistem Analog merupakan bentuk dari komunikasi yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel yang berurutan. Jadi, sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Pada sistem analog terdapat amplifier disepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan, baik penguatan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Rangkaian analog adalah kebutuhan dasar yang tak tergantikan di banyak sistem yang kompleks dan menuntut kinerja yang tinggi.
Pemprosesan Sinyal Analog
Secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam adalah berbentuk analog, misalnya sinyal suara dari mikrofon, dsb.walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital sehingga banyak alat yang mempunyai bagian analog to digital converter(ADC) untuk mengubah tegangan analog ke data digital dan digital to analog converter (DAC) untuk mengubah digital ke tegangan analog.

Gambar Sinyal Analog

SINYAL DIGITAL
Sinyal Digital merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 ( disebut juga dengan biner). Jadi sinyal digital ini disebut sebuah bit. Sinyal digital memiliki berbagai keistimewaan yang unik yaitu :
1.Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kwalitas dan kwantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat banyak.
Komputer mengolah data adalah secara digital melalui sinyal listrik yang diterima atau dikirimkannya. Pada prinsipnya komputer hanya mengenal 2 arus yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) dan 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang mampu membuat komputer malakukan banyak hal, baik dalam mengenal huruf, gambar, suara bahkan film-film menarik yang anda tonton dalam format digital Sistem digital amplifier digantikan regenerative repeater.
Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Bentuk tegangan pada digital adalah bit ( tegangan tinggi “1” atau tegangan rendah “0”) Keuntungan komunikasi digital :
1.Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2.Mudah menanpilkan manipulasi sinyal
3.Range dinamis yang lebih besar ( Perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi) dapat dimungkinkan
Kerugian komunikasi digital :
1.Biasanya memerlukan Bandwidth yang lebih besar.
2.Memerlikan sinkronisasi.

Gambar Sinyal Digital

Rabu, 09 Desember 2009

Macam-Macam Inovasi Layar Televisi

Macam-macam Inovasi Layar Televisi

1. CRT ( Cathode Ray Tube )

TV generasi pertama ini disebut juga TV tabung. Tentu karena cara kerjanya yang memproyeksikan gambar dari satu sumber cahaya (tabung berisi elemen katoda yang bersinar) ke bidang datar atau lengkung di dalam tabung kaca secara langsung, tanpa perantara
TV jenis ini paling besar hanya memiliki ukuran layar sekitar 40 inci. Itu pun beratnya sudah sekitar 88 kg! Namun, keuntungan yang didapat dari CRT ialah tampilan gambarnya yang tajam dan harganya lebih murah dibandingkan dengan TV jenis lain dengan ukuran layar yang sama. Malah jenis CRT terbaru, juga sudah dilengkapi VCD/DVD player terintegrasi, atau hard-disk yang memungkinkan kita merekam sekaligus menyimpan acara TV
Prinsip kerja televisi CRT ( Cathode Ray Tube )
Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut mel3ewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian- bagian tertentu dari tabung dalam.
Begitu sinar tersebut sampai kebagian kaca tabung TV atau minitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan itensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.


Gambar Prinsip Kerja CRT


Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kananm, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan itensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya beda dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak dilayar televisi.

Pada masa awal-awal kelahiran teknologi televisi, para ilmuan yang merancang televisi dan tabung gambar menemui hambatan teknis. Seperti yang belia tahu, TV zaman bahela belumlah sekeren dan secanggih sekarang, eh maksudnya belum mampu menampilkan detail gambar seperti sekarang.

Dulu lapisan yang beredar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang. Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV tabung yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan beredar dalam tabung telah lebih baik

2. LCD ( Liquid Crystal Display )

LCD ditemukan oleh seorang ahli botani asal Australia bernama Freidrich Reintzer, pada akhir abad ke-19 Istilah Liquid Crytal ini justru dipopulerkan pertama kali oleh fisikawan jerman bernama Otto Lehmann. Berbeda dengan teknologi tv CRT, teknologi Lcd membuat bentuk perkakas menjadi lebih ramping, mirip dengan teknologi LED ( Light Emo\itting Dioda ) ataupun plasma gas.

Prinsip kerja
Nama LCD (Liquid Crystal Display) bisa menggambarkan cara kerjanya dalam menghasilkan gambar. Jadi di dalam tubuh TV ini terdapat sejenis kristal cair yang diletakkan di antara lapisan cair dan padat (makanya sering disebut sebagai teknologi sandwich). Sederhananya, cairan kristal ini akan bekerja begitu muncul stimulasi elektrik, berupa tembakan, yang masuk. Hasil penembakan itu berupa cahaya yang menyembur dan mengantar sinyal gambar serta warna.
Teknologi yang mengandalkan cairan ini membuat TV LCD bisa begitu tipis dan ringan. Lalu karena cukup menembakkan elektrik sekali saja, LCD juga dikenal sebagai TV yang paling hemat energi, paling sedikit mengonsumsi listrik.
Sayangnya, teknologi cairan kristal ini enggak bisa bekerja maksimal dalam bidang yang sangat besar. Hingga membuat TV LCD enggak mampu bekerja dalam sebuah layar yang lebih besar dari 50 inci.


Gambar prinsip kerja LCD

3. ELD ( Electroluminescent Display )

ELD pada saat ini memasuki tahap pengembangan dimana teknologi memanfaatkan fenomena yang disebut electroluminescence yang muncul ketika sebuah posfor diletakkan pada suatu medan listrik yang sangat kuat. ELD berukuran 10 inci yang memancarkan cahaya kuning telah ada dipasaran. Pada saat ini para peneliti berusaha untuk mengembangkan ELD yang multi color.

4. FED ( Field Emission Display )

FED memiliki deretan katoda field-emission yang banyak pada layar. Katoda tersebut akan memancarkan sinar elektron yang akan mengaktifkan fosfor. Secara umum dapat digambarkan FED terdiri dari layar tv tabung yang banyak sekali dan berukuran kecil yang terdapat di layar. Untuk pembuatan FED dibutuhkan teknologi semiconduktor yang tinggi hal ini diperlukan untuk membuat suatu panel katoda yang berukuran sangat kecil.

5. Rear Projection

Ini dia salah satu TV yang bisa menampilkan gambar paling besar. Cara kerja RPTV hampir sama dengan CRT, namun melalui dua tahap sorotan sebelum sampai di layar lebar. Awalnya sumber cahaya menembakkan gambar ke suatu bidang. Kemudian gambar tersebut dipantulkan lagi ke layar besar. Hal inilah yang memungkinkan RPTV menghasilkan gambar bisa lebih besar dibanding dengan TV jenis lain.
Hingga saat ini, jenis RPTV memiliki tiga jenis teknologi dalam menghasilkan gambarnya. Yang banyak kita temui sekarang ini biasanya RPTV berteknologi CRT, alias masih menggunakan tabung. Biasanya tubuhnya masih terlihat gendut, walau tetap saja lebih tipis daripada TV tabung biasa.

Banyak orang yang menyukai jenis ini karena layarnya yang gede banget (bisa di atas 50 inci). Tapi secara kualitas gambar, RPTV jenis ini bisa dibilang paling lemah. Ketajaman, contrast, serta warnanya enggak lebih baik dari TV biasa. Posisi kita saat menonton pun harus secara horizontal. Begitu posisi kita berubah sedikit, maka kualitas gambarnya pun langsung berubah. Mau nonton sambil tiduran? Forget it, man!
Kelemahan jenis RPTV ini mendorong para produsen TV mengembangkan teknologi baru. Maka muncullah RPTV dengan teknologi LCD. Ketajaman serta kualitas warna jauh lebih lumayan, tapi tetap saja bermasalah dengan angle pandangan kita saat menonton.
Enggak puas dengan perubahan kualitasnya, para produsen pun menjejali RPTV dengan teknologi baru bernama Digital Light Processing (DLP). Teknologi ini awalnya digunakan pada proyektor film. Sederhananya, kinerja cahaya yang ditembakkan ke layar tersebut berasal dari hasil kerja sebuah chip. Jadi prosesnya sudah enggak lagi analog/konvensional seperti tabung, tapi sudah digital. Penyemprotan cahayanya pun sudah menyebar ke seluruh layar, sehingga gambar yang dihasilkan lebih total.
Ini yang membuat RPTV berteknologi DLP memiliki ketajaman serta warna yang jauh lebih bagus dari RPTV sebelumnya. Hebatnya lagi, masalah angle tonton pun sudah enggak jadi masalah. Dari arah mana pun kita menonton, kualitas gambar tetap terjaga.

6. Plasma Display (PDP)

PDP memiliki tipe self emitting display, yaknii menggunakan cahaya yang dipancarkan dari pelepasan plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut dilakukan penyekatan dari sebuah pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada permukaan interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada permukaan pelat tadi. Ketika voltase listrik dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang meransang fosfor untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Sesuai karakteristiknya, self emitting display memiliki kelebihan pada waktu respon pixel yang lebih pendek dibanding pada display lain yang membutuhkan cahaya luar. Selain itu, PDP memiliki sudut pandang (viewing angle) horisontal dan vertikal hingga lebih dari 170° . Juga kontras rasionya yang lebih kuat dibanding dengan LCD (terutama di ruangan gelap).
PDP membutuhkan dua elektroda display untuk setiap sel discharge. Akibatnya, peningkatan jumlah pixel harus diikuti dengan penurunan ukuran sel discharge. Sedangkan sebuah sel memiliki batas minimum hingga ukuran tertentu ia bisa dikecilkan. Hal inilah yang membatasi resolusi PDP, dan menjadi alasan kekalahan plasma untuk direproduksi di ukuran layar yang kecil (≤40 inchi).

7. DLP

Digital Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama dikembangkan oleh Texas Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar.

DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD.

Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja. Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram.

Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi. Dari CRT hingga Plasma
Sejak ditemukan pertama kali tahun 1924 oleh Charles Jenkins (ilmuwan Amerika) dan John Baird (ilmuwan Skotlandia), pesawat TV berkembang dalam empat kelompok besar, yaitu Cathode Ray Tube (CRT), Rear-projection (RPTV), LCD, dan plasma.

Fiktur-fiktur Pendukung Pada Televisi
1. PAL
PAL adalah system pemancar tv yang digunalkan di Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, dan Indonesia. Banyaknya garis / frem 625, frem / detiknya 25 frekwensinya 50 hz..
2. NTSC
NTSC adalah system pemancar tv yang digunakan di USA banyaknya garis / frem 525, frem / detiknya 30 frekwensinya 60 hz.
3. SCAM
SCAM adalah system pemancar tv yang digunakan di Perancis, Rusia banyaknya garis / frem 625, frem / detiknya 25 frekwensi 60 hz system suara yang digunakan adalah AM.
3. SVM ( Scanning Velocty Modulation )
Tv fitur, sebuah sirkuit yang akan meningkatkan kecepatan electron untuk masing-masing titik fosfor. Sering menghasilkan artificial “tepi keras,” hal inilah yang harus dinonaktifkan untuk sumber sepertiDVD dan HDTV. Digunakan dalam proyektor frofesional sebagai bentuk dithering untuk mengurangivisibilitas memindai baris. Juga disebut kecepatan scan atau modulasi, yang pada umumnya, tepi perangkat tambahan..
4. DCF ( Distributed Coordination Function )

Distributed Coordination Function (DCF) merupakan metode access yang ditetapkan oleh standart 802.11 dan digunakan untuk semua pemancar wireless LAN untuk access dalam media transmisi (RF) menggunakan protocol CSMA/CA. Dalam pelayanannya, Access Point diset sama dengan cara IEEE 802.3 dalam mengirimkan data, dan DCF merupakan suatu mode dimana access point mengirimkam data.

Lingkungan Eksternal Perusahaan

LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

Lingkungan Eksternal Perusahaan
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:a. Ekonomib. Sosialc. Politik dan Hukumd. Teknologie. Demografi Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing
. Kombinasi dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-respon, dan kemauan para pesaing.Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:a. Ancaman Masuknya Pendatang Barub. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang adac. Tekanan dari Produk Penggantid. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
• Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
• Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
• Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
• Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.

Sumber : www.scribd.com/doc/.../makalah-2-LINGKUNGAN-EKSTERNAL -

Etika Manajer

ETIKA MANAJER

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
ETIKA MANAGER

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.

Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business

* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi
* Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Manajemen -

Selasa, 08 Desember 2009

Tanggung Jawab Sosial Manajer / Perusahaan

Tanggung jawab sosial

Dalam hubungan bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) pada tahap awal diakui bahwa tanggung jawab sosial adalah fungsi pemerintah, bukan tanggung jawab bisnis ataupun perusahaan. Pendapat ini tentunya terjadi pada awal dekade dimana hasil alam masih berlimpah, persaingan industri tidak ketat, dan tuntutan pemangku kepentingan terhadap perusahaan belum tinggi. Dapat dicatata pendapat Friedman dalam Robin, F (2008) hal 232. menuliskan bahwa The business of business is to maximise profits, to earn a good return on capital invested and to be good corporate citizen obeying the law- no more and no less. Sejalan evolusi pada seluruh bidang, termasuk adanya globalisasi, hal demikian berubah drastis.
Dalam perkembangan bisnis baru, diakui bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang dikenal sebagai Community Social Responsibility (CSR) adalah fungsi perusahaan. Adapun “desakan” untuk itu bersumber dari banyak hal baik karena tekanan global maupun regional. Bilamana dikaitkan fungsi maka ini dilakukan secara sukarela (voluntary) bukan karena adanya paksaan dari luar, utamanya dari pemerintah. Lebih dari itu, pembeda terminologi CSR dengan penerapan sebelumnya terletak kepada fungsi “tanggung jawab ” yang bermakna bahwa CSR sifatnya datang dari perusahaan.
Banyak konsep CSR yang dipubllikasikan, Wibisono (2007) melaporkan CSR bahwa CSR didefinisikan sebagai komitmen dunia usaha untuk terus-menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontibusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Dalam versi World Bank CSR didefinisikan sebagai “the comitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both and good fo business development”
Dalam batasan demikian, maka CSR sesungguhnya merupakan konsep dan program yang menucnul secara sukarela, karena perusahaan menganggap penting sehingga harus diformulasikan sedemikian rupa. Selanjutnya, di dalam konsep CSR terdapat berbagai aspek seperti nilai, kultur, kompetensi, sejarah perusahaan bahkan etika yang dijadikan dasar bertindak oleh seluruh pihak internal manajemen perusahaan .
Isu terkait dengan CSR senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan dinamika dan kesadaran tetang kebutuhan bersama. Isu yang terkait utamnya adalah Good Corporate Governance, Sustainable Development, sampai ke Daya Saing. Bilamana isu ini disimak lebih dalam, maka ditemukan bahwa penerapan CSR saling menopang dengan dimensi-dimensi tersebut. Bila dikatikan dengan corporate governance maka penakanan CSR adalah pelibatan stakeholder dalam tatakelola perusahaan. Semantara itu bila dikaitkan dengan isu keberlanjutan, penekanannya adalah bahwa bisnis yang dapat berkelanjutan apabila didukung oleh pemangku kepentingan. Selanjutnya bila dikaitkan dengan konsep daya saing, maka sisi pelaksanaan CSR adalah dalam rangka membangun daya saing bisnis baik di tingkat regional maupun global (Zadek, 2006)
Dalam hubungannya dengan tanggung jawab sosial, prinsip sederhana yang mendasari perkembangannya adanya satu pengakuan prinsip mutualisme, dimana antara perusahaan dan masyarakat harus hidup berdampingan dan saling memberikan manfaat bersama. Hal ini kemudian diakui oleh bisnis bahwa hanya dengan masyarakat – yang dikenal juga dengan sebutan stakeholder yang kuat – maka bisnis dapat berkembang dengan baik.
Dalam perkembangan yang lebih lanjut, perkembangan teknologi menjadi isu yang paling dominan sebagai bagian daripada tanggung jawab sosial. Teknologi cloning misalnya telah berkembang demikian pesat, akan tetapi tetap dilaksanakan untuk mengapresiasi keberdaan daripada manusia dan masyarakat. Demikian juga dengan teknologi transgenik di bidang budidaya secara teknologi telah lolos akan tetapi secara sosial dan kemasyarakatan masih terus dipertanyakan. Sesuai dengan penjelasan di atas, fokus diskusi pada studi ini adalah bagaimanakah model pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan dalam presfektif penggunaan hasil penelitian dan teknologi.
2. Tanggung jawab sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial dewasa ini sudah menjadi bagian daripada orientasi bisnis. Prinsip ketergantngan dan manfaat bersama ternyata menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan atau implementasi program tanggung jawab sosial. Terminologi Tanggung jawab Sosial (social responsibility) sendiri terkait dengan banyak istilah. Waddock dalam Meehan (2006) menjelaskan 9 istilah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial: 1) corporate social responsibility (CSR), 2) corporate social perfomance (CSP), 3) alternative CSR3c, 4) Corporate responsibility, 5) Stakeholder approcah, 6) Business ethics and values, inclding nature-based values, 7) Boundary-spanning functions including, Corporate Community Involvement (CCI), dan 9) Corporate Citizenship (CC).
Substansi daripada istilah ini dari masa ke masa mengalami perubahan. Pada tahun 60an, tanggung jawab sosial lebih berintikan “charity” perusahaan kepada lingkungan yang mengambil berbagai bentuk, berbeda antara satu perusahaan terhadap perusahaan lain. Sudah tentu, model charity seperti itu susah untuk dievaluasi manfaat dan dampaknya. Model pyramida yang dikembangkan Carrol sangat dominan dalam penjelasan tanggung jawab sosial, Caroll menjelaskan kaitan antara satu bidang tanggung jawab sosial korporasi dengan bidang lain. Dari semua model di atas, salah satu yang dominan dikembangkan sekarang ini ada model pendekatan yang dikembangkan yaitu model pendekatan stakeholder (5). Model ini menjelaskan rinci peran pemangku kepentingan dan fungsinya kepada perusahaan. Dengan identifikasi peran dan kepentingan, maka perusahaan dapat mengintegrasikannya ke dalam satu pencapaian tujuan. Sementara Meehan sendiri lebih menggunakan model 3C-SR, dimana inti dari 3C adalah Commitment, Consistency dan Connection, dan patut dicatat tidak kedua model ini sesungguhnya berbeda pandangna, pada model 3C lebih menekankan konsep yang kemudian diurut menjadi operasional.
Di Indonesia, masalah tanggung jawab sosial bisnis menjadi isu yang belum terslesaikan dengan baik. Menurut UU No 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas telah dinyatakan bahwa tanggung jawab Sosial adalah bagian daripada tugas perseroan, oleh karena itu perseroan harus menyediakan dana. Artinya komponen biaya tanggung jawab sosial bukan lagi didasarkan kepada skema kalau perusahaan punya dana, akan tetapi di awal perusahaan telah diharuskan mencantumkan dana tanggung jawab sosial. Konsep ini menjustifikasi anggaran di tingkat manajemen puncak yang belum tentu mendapat pengesahan. Lebih dari itu, perseroan diharuskan menyampaikan laporan.
Selain aturan ini masih ada program lain bersifat insentif dan fasilitatif, yaitu PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) yang dimaksudkan untuk mendorong perusahaan peserta meningkatkan prestasi mereka dalam program lingkungan hidup secara luas. Sesuai dengan prinsip dasar PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan diseinsentif reputasi dengan pelibatan masyarakat dan sekaligus sebagai wujud dari pelaksanaan UU Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 23/1997 pasal 5 ayat 2 tentang hak masyarakat atas infomasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Perusahaan yang terlibat dalam program mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, karena hasil peringkat dimumkan terbuka, yang baik diberi hadiah, pihak manajemen merasa manfaat langsung. Walau program ini tidak bisa disamakan dengan program tanggung jawab sosial, karena kecenderungan pada program ini adalah masalah lingkungan.
Bersamaan dengan pandangan ini dikenal istilah stakeholder dalam terminologi Indonesia dikenal sebagai pemangku kepentingan . Jadi kalau tuga perusahaan pada awalnya adalah untuk menciptakan keuntungan kepada pemilik saham (shareholder), maka tugas ini telah berobah menjadi memberikan manfaat kepada stakeholder. Dari hasil penelusuran studi literatur diketahui bahwa banyak penulis mengacu kepada pendapat Carol (1979) yang mengidentifikasi bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah: 1) ekonomi, 2) legal, 3) ethical, 4) diskresionary. Masing-masing tanggung jawab sosial ini dijelaskan sebagai berikut (Jamali, D. 208)
1) Ekonomi mislanya berkaitan dengan menyediakan ROI kepada pemegang saham, menciptakan pekerjaan dan pengupahan yang adil, menemukan sumberdaya baru, mempromosikan penggunaan teknologi lanjutan, inovasi, dan menciptakan barang dan jasa yang baru.
2) Legal berkaitan dengan peran perusahaan memainkan peran sesuai dengan peraturan dan prosedur. Dalam kaitan ini masyarakat mengharapkan agar perusahaan dapat memenuhi visi dan misi yang diusungnya.
3) Etika diharapkan agar pelaku bisnis mempunyai moral, etika kerja dimana perusahaan berada. Etika tidak harus sesuai dengan apa yang diatur dalam aturan formal, akan tetapi dapat memenuhi harapan masyarakat terhadap perusahaan , misalnya menghargai masyarakat, menghidnari pencideraan masyarakat, dan mencegah adanya bencana bagi masyarakat.
4) Berkaitan dengan penilaian, pilihan perusahaan dalam hal kegiatan yang diharapkan kembali kepada masyarakat.
Tentang dampak hubungan baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan , Kotter J dan James (1992) dalam Svendensen et.al. (2000) laporannya tentang Corporate Culture yang dilaporkan Harvard, menunjukkan bahwa selama 11 tahun pemantauannya menunjukkan bahwa dari sisi: pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan karyawan, perusahaan yang berorienatasi keapada stakeholder berikenerja lebih baik dbanding dengan perusahaan yang berorientasi pada pemegang saham. Dicatat juga bahwa manajemen yang menerapkan visi lebih memberikan fokus kepada stakeholder daripada pemegang saham. Laporan ini senada dengan hasil penelitian tentang Living Company (1997) dimana ditemukan bahwa perusahaan yang berorientasi kepada pemangku kepentingan tetap berada pada hubungan yang harmonis dengan lingkungan nya dengan tetap menjada hubungan kuat dengan lingkungan. Hal demikian dimungkinkan karena manfaat yang diterima perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan akan memberikan manfaat yang berkelanjutan terhadap perusahaan.
Sumber : putriihiphop.ngeblogs.com/.../tanggung-jawab-sosial-manajer-perusahaan/ -
KOORDINASI

Adanya berbagai pendapat yang berbeda diantara masing-masing individu dalam organisasi akan memepengaruhi keputusan yang diambil. Pendapat-pendapat tersebut perlu diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar terdapat suatu keadaan yang harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka sangat membantu pada usaha-usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
Teori-teori koordinasi :
a. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of Management :
• Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
b. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management :
• Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi :
1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif
2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut
3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut
Syarat-syarat koordinasi :
1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian.
2. Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan.
3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.
Sifat-sifat koordinasi :
1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis.
2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam kerangka mencapai sasaran.
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.
Koordinasi dibedakan atas :
1. Koordinasi vertikal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.

2. Koordinasi horisontal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
Koordinasi horisontal terbagi :
a. Interdiciplinary, Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara
intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
b. Inter-Related, koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.
Cara mengadakan Koordinasi :
1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan yang tepat haru sdiambil untuk menciptakan, menghasilkan koordinasi yang diharapkan.
2. Mensosialisasikan tujuan kepada para anggota, agar tujuan tersebut berjalan secara bersama, tidak sendiri-sendiri.
3. Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, dll.
4. Mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran.
Prinsip-Prinsip Koordinasi
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip-prinsip. Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut:

a. Prinsip Kontak Langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertical. Dalam hubungan langsung tersebut dapat terjadi pertukaran gagasan, pendapat, harapan dan sebagainya: cara ini dianggap lebih sempurna dibandingkan dengan cara-cara lain. Semua pendapat bisa dikemukakan secara lebih detail sehingga memungkinkan untuk diperolehnya saling pengertian yang mendalam.
b. Prinsip Penekanan Pada Pentingnya Koordinasi
Kurang baiknya koordinasi yang dapat menimbulkan kesimpangsiuran di dalam organisasi. Selain itu, koordinasi yang baru diadakan kemudian juga dapat menghambat jalannya organisasi. Oleh karena itu koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan. Jika suatu perencanaan sudah dilaksanakan, maka sulit untuk menarik / mencabutnya kembali. Bilamana pencabutan tersebut berhasil dilakukan, ada kemungkinan bahwa tindakan itu dapat menimbulkan berbagai masalah. Sebagai contoh, bagian keuangan secara mendadak mengadakan pengetatan kredit tanpa memberitahukan bagian penjualan. Tentu saja tindakan ini akan menimbulkan kesulitan baik pada bagian penjualan itu sendiri maupun pada bagian atau pihak lain diluar organisasi.
c. Hubungan Timbal Balik Di Antara Faktor-Faktor Yang Ada
Masing-masing individu yang bekerja bersama-sama dalam kondisi pekerjaan tertentu, akan saling memberikan pengaruh antara yang satu dengan yang lainnya. Kondisi, Kondisi, tujuan dan macam pekerjaan yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik didalam bagian maupun antar bagian. Orang-orang yang berada pada penelitian pasar misalnya, akan dipengaruhi oleh orang-orang dari bagian penjualan, keuangan dan bagian produksi; dan mereka juga mempengaruhi orang-orang yang bekerja pada bagian-bagian tersebut. Kerjasama yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu salingmemahami tugaqs-tugas mereka. Oleh karena itu mereka harus membuka kesempatan untuk saling mempertukarkan informasi.
Sumber:
Alamat: juwita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2760/materi+uts.pdf
Referensi : Pengantar Bisnis Modern