Jumat, 30 April 2010

Tugas 8

Pertanyaan:
1. Jelaskan mengapa pendelegasian wewenang merupakan kunci dari organisasi ?
2. Mengapa atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahnya dan mengapa pula bawahan tidak mau menerima pendelegasian dari atasannya ?
3. Mengapa taggung jawab tidak dapat didelegasikan ? Jelaskan !
4. Menurut Sumbernya kekekuasaan itu terbagi 6 ? Sebutkan dan jelaskan !
Jawab:
1. Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila tidak ada yang mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Pendelegasian itu juga digunakan untuk memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
2. Alasan atasan tidak mendelegasikan wewenang kepada bawahannya:
- Adanya kecenderungan pada manusia untuk ingin melaksanakan hal-hal tertentu
secara pribadi.
- Kurang menghayati peranan manajerial, apabila mereka di promosikan ke tingkat
manajerial.
- Perasaan takut diekspose. Delegasi dapat mengungkapkan banyak kelemahan
manajerial, prosedur, metode-metode, yang kurang tepat terungkapkan.
- Penerimaan teori bahwa orang tidak dapat diganti. Secara tidak sadar seorang
manajer/ pemimpin mungkin merasa/ berperasaan bahwa ia adalah seorang yang
tidak dapat diganti dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan.
- Keengganan untuk menaggung risiko. Untuk dapat melaksanakan delegasi wewenang
dengan baik, perlu pihak yang melakukannya menaggung risiko bahwa seorang
bawahan dapat membuat keputusan yang salah. Risiko demikian harus dihadapi
apabila kita berkeinginan mendapatkan manajer-manajer yang berpengalaman.
- Keinginan untuk mendominasi (berkuasa). Para manajer tertentu mempunyai
keinginan yang kuat sekali untuk mempengaruhi pihak lain; mereka ingin
menunjukkan kehebatan mereka dalam pertemuan-pertemuan organisasi/perusahaan.
- Sikap atau pandangan bahwa pihak bawahan tidak mampu menggunakan wewenang
dengan tepat.
Alasan bawahan tidak menerima pendelegasian dari atasannya:
- Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
- Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
- Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
- Bawahan kurang percaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang
pembuatan keputusan yang lebih besar.
3. Karena setiap bawahan yang menerima wewenang, harus bertanggung jawab atas hasilnya, namun tanggung jawab terakhir masih terletak pada manajer itu, yang pada gilirannya ia tetap akan di anggap bertanggung gugat oleh atasan yang lebih tinggi.
4. - Kekuasaan ganjaran (Reward Power)
Merupakan suatu kekuasan yang diadasarkan atas pemberian harapan, pujian,
penghargan atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seseorang pemimpin
terhadap bawahannya
- Kekuasaan paksaan (Coercive Power)
Yaitu suatu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasa
bahwa kegagalan memenuhi permintaan seorang pemimpin dapat menyebabkan
dijatuhkannya sesuatu bentuk hukuman.
- Kekuasaan legal (Legitimate Power)
Yaitu suatu kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang
dalam kelompok atau hirarhi keorganisasian.
- Kekuasaan keahlian (Expert Power)
Yaitu kekuasasan yang didasarkan atas ketrampilan khusus, keahlian atau
pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggap
bahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itu
melebihi keahlian mereka sendiri.
- Kekuasaan acuan (Referent Power)
Yaitu suatu kekuasaan yang diasarkan atas daya tarik seseorang, seorang
pemimpin dikagumi oleh pra pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk
kekuasaan ini secara populer dinamakan kharisma. Pemimpin yang memiliki daya
kharisma yang tinggi dapat meningkatkan semangat dan menarik pengikutnya untuk
melakukan sesuatu, pemimpin yang demikian tidak hanya diterima secara mutlak
namun diikuti sepenuhnya.
- Kekuasaan informasi
Dalam perkembangan berikutnya Raven bekerjasama dengan Kruglanski menambah
kekuasaan yang keenam yaitu kekuasaan informasi.

Sabtu, 24 April 2010

Tugas 7

Pertanyaan:
1. Sebutkan perbedaan antara keputusan dengan pengambilan keputusan?
2. Sebutkan dan jelaskan proses pengambilan keputusan?
3. Menurut pendapat saudara mana yang lebih baik mengambil keputusan sendiri atau megambil keputusan secara kelompok? Jelaskan!
4. Mengapa setiap orang yang membuat suatu keputusan selalu diaphadapkan dengan kondisi Certainly, risk dan uncertainly, jelaskan pendapat saudara?
Jawab:
1. Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.
2. -Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
-Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
-Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
-Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
3. Mengambil keputusan secara sendiri atau secara kelompok sama baiknya. Tetapi bila ingin lebih efektif mendingan mengambil keputusan secara kelompok apalagi bila mengambil keputusan itu menyangkut tentang organisasi ataupun perusahaan. Karena mengambil keputusan secara kelompok itu kita dapat mendengarkan pendapat-pendapat yang diberikan oleh anggota kelompok dan dapat mengambil keputusan dari macam-macam pendapat yang diberikan oleh anggota kelompok. Lainnya halnya mengambil keputusan secara sendiri kita hanya dapat mengandalkan pendapat kita sendiri yang menurut kita benar tetapi belum tentu itu tepat untuk menyelesaikan masalah.
4. Dalam mengambil keputusan kita pasti dihadapkan dengan pemikiran untuk menyelesaikan masalah itu. Pemikiran itu kadangkala membuat kita ragu apakah pemikiran kita dapat menyelesaikan masalah atau menambah memperburuk masalah. Resiko itulah yang harus kita ambil dalam mengambil suatu keputusan.

Minggu, 18 April 2010

Tugas 6

Pertanyaan:

1. Banyak Istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi, sebutkan minimal 5 istilah tersebut?
2. Jelaskan dan gambarkan model proses teori motivasi?
3. Buat dengan tebel Perbedaan Teori motivasi yang diperkenalkan oleh Mc gregeor, Abraham Maslow, David Mc Celland, dan Herzberg?

Jawab:

1. Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), aspirasi (aspiration), sikap (attitude) dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.


2. Secara umum, teori-teori tentang motivasi dapat dikelompokkan berdasarkan sudut pandangnya, yaitu behavioral, cognitive, psychoanalytic, humanistic, social learning, dan social cognition.
- Teori-teori Behavioral
Robert M. Yerkes dan J.D. Dodson, pada tahun 1908 menyampaikan Optimal Arousal Theory atau teori tentang tingkat motivasi optimal, yang menggambarkan hubungan empiris antara rangsangan (arousal) dan kinerja (performance). Teori ini menyatakan bahwa kinerja meningkat sesuai dengan rangsangan tetapi hanya sampai pada titik tertentu; ketika tingkat rangsangan menjadi terlalu tinggi, kinerja justru menurun, sehingga disimpulkan terdapat rangsangan optimal untuk suatu aktivitas tertentu (Yerkes & Dodson, 1908).
Pada tahun 1943, Clark Hull mengemukakan Drive Reduction Theory yang menyatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang muncul mungkin bermacam-macam bentuknya (Budiningsih, 2005). Lebih jauh Hull merumuskan teorinya dalam bentuk persamaan matematis antara drive (energi) dan habit (arah) sebagai penentu dari behaviour (perilaku) dalam bentuk:
Behaviour = Drive × Habit
Karena hubungan dalam persamaan tersebut berbentuk perkalian, maka ketika drive = 0, makhluk hidup tidak akan bereaksi sama sekali, walaupun habit yang diberikan sangat kuat dan jelas (Berliner & Calfee, 1996).
Pada periode 1935 - 1960, Kurt Lewin mengajukan Field Theory yang dipengaruhi oleh prinsip dasar psikologi Gestalt. Lewin menyatakan bahwa perilaku ditentukan baik oleh person (P) maupun oleh environment (E):
Behaviour = f(P, E)
Menurut Lewin, besar gaya motivasional pada seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan lingkungannya ditentukan oleh tiga faktor: tension (t) atau besar kecilnya kebutuhan, valensi (G ) atau sifat objek tujuan, dan jarak psikologis orang tersebut dari tujuan (e).
Force = f(t, G)/e
- Teori-teori Cognitive
Pada tahun 1957 Leon Festinger mengajukan Cognitive Dissonance Theory yang menyatakan jika terdapat ketidakcocokan antara dua keyakinan, dua tindakan, atau antara keyakinan dan tindakan, maka kita akan bereaksi untuk menyelesaikan konflik dan ketidakcocokan ini.
Teori kedua yang termasuk dalam teori-teori cognitive adalah Atribution Theory yang dikemukakan oleh Fritz Heider (1958), Harold Kelley (1967, 1971), dan Bernard Weiner (1985, 1986). Teori ini menyatakan bahwa setiap individu mencoba menjelaskan kesuksesan atau kegagalan diri sendiri atau orang lain dengan cara menawarkan attribut-atribut tertentu. Atribut ini dapat bersifat internal maupun eksternal dan terkontrol maupun yang tidak terkontrol seperti tampak pada diagram berikut.
Internal Eksternal
Tidak terkontrol Kemampuan (ability) Keberuntungan (luck)
Terkontrol Usaha (effort) Tingkat kesulitan tugas
Pada tahun 1964, Vroom mengajukan Expectancy Theory yang secara matematis dituliskan dalam persamaan: Motivation = Perasaan berpeluang sukses (expectancy) × Hubungan antara sukses dan reward (instrumentality) × Nilai dari tujuan (Value)
Karena dalam rumus ini yang digunakan adalah perkalian dari tiga variabel, maka jika salah satu variabel rendah, motivasi juga akan rendah. Oleh karena itu, ketiga variabel tersebut harus selalu ada supaya terdapat motivasi..
- Teori-teori Psychoanalytic
Salah satu teori yang sangat terkenal dalam kelompok teori ini adalah Psychoanalytic Theory (Psychosexual Theory) yang dikemukakan oleh Freud (1856 - 1939) yang menyatakan bahwa semua tindakan atau perilaku merupakan hasil dari naluri (instinct) biologis internal yang terdiri dari dua kategori, yaitu hidup (sexual) dan mati (aggression). Erik Erikson yang merupakan murid Freud yang menentang pendapat Freud, menyatakan dalam Theory of Socioemotional Development (atau Psychosocial Theory) bahwa yang paling mendorong perilaku manusia dan pengembangan pribadi adalah interaksi sosial (Huitt, 1997).
- Teori-teori Humanistic
Teori yang sangat berpengaruh dalam teori humanistic ini adalah Theory of Human Motivation yang dikembangkan oleh Abraham Maslow (1954). Maslow mengemukakan gagasan hirarki kebutuhan manusia, yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu deficiency needs dan growth needs. Deficiency needs meliputi (dari urutan paling bawah) kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki, dan kebutuhan akan penghargaan. Dalam deficiency needs ini, kebutuhan yang lebih bawah harus dipenuhi lebih dulu sebelum ke kebutuhan di level berikutnya. Growth needs meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan estetik, kebutuhan aktualisasi diri, dan kebutuhan self-transcendence. Menurut Maslow, manusia hanya dapat bergerak ke growth needs jika dan hanya jika deficiency needs sudah terpenuhi.
Teori Maslow mendorong penelitian-penelitian lebih lanjut yang mencoba mengembangkan sebuah teori tentang motivasi yang memasukkan semua faktor yang mempengaruhi motivasi ke dalam satu model (Grand Theory of Motivation), misalnya seperti yang diusulkan oleh Leonard, Beauvais, dan Scholl (1995). Menurut model ini, terdapat 5 faktor yang merupakan sumber motivasi, yaitu 1)instrumental motivation (reward dan punishment), 2)Intrinsic Process Motivation (kegembiraan, senang, kenikmatan), 3)Goal Internalization (nilai-nilai tujuan), 4)Internal Self-Concept yang didasarkan pada motivasi, dan 5) External Self-Concept yang didasarkan pada motivasi (Leonard, et.al, 1995).
- Teori-teori Social Learning
Social Learning Theory (1954) yang diajukan oleh Julian Rotter menaruh perhatian pada apa yang dipilih seseorang ketika dihadapkan pada sejumlah alternatif bagaimana akan bertindak. Untuk menjelaskan pilihan, atau arah tindakan, Rotter mencoba menggabungkan dua pendekatan utama dalam psikologi, yaitu pendekatan stimulus-response atau reinforcement dan pendekatan cognitive atau field. Menurut Rotter, motivasi merupakan fungsi dari expectation dan nilai reinforcement. Nilai reinforcement merujuk pada tingkat preferensi terhadap reinforcement tertentu (Berliner & Calfee, 1996).
- Teori Social Cognition
Tokoh dari Social Cognition Theory adalah Albert Bandura. Melalui berbagai eksperimen Bandura dapat menunjukkan bahwa penerapan konsekuensi tidak diperlukan agar pembelajaran terjadi. Pembelajaran dapat terjadi melalui proses sederhana dengan mengamati aktivitas orang lain. Bandura menyimpulkan penemuannya dalam pola 4 langkah yang mengkombinasikan pandangan kognitif dan pandangan belajar operan,yaitu 1)Attention, memperhatikan dari lingkungan, 2)Retention, mengingat apa yang pernah dilihat atau diperoleh, 3)Reproduction, melakukan sesuatu dengan cara meniru dari apa yang dilihat, 4)Motivation, lingkungan memberikan konsekuensi yang mengubah kemungkinan perilaku yang akan muncul lagi (reinforcement and punishment) (Huitt, 2004).


3. Tabel Perbedaan

NamaPenjelasan Teori
Mc GregeorTeori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
Abraham Maslowmenurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
- faali (fisiologis)
- Keamanan, keselamatan dan perlindungan
- Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
- Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
- Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi
David Mc CellandTeori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian
HerzbergHerzberg, mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)

Rabu, 14 April 2010

Tugas 5

1. apa yang anda ketahui tentang konflik? jelaskan menurut pendapat anda?
2. Apa yang menyebabkan timbulnya konflik diantara kelompok? Jelaskan!
3. mengapa orang beranggap bahwa pertentangan kelompok itu bersifat negatif?
jelaskan?
4. Menurut jenisnya konflik ada 4 yaitu : Personal role conflict, Inter role conflict ,Intersender conflict, Intrasender conflict. Berikan masing - masing contohnya sesuai dengan konflik yang pernah anda alami atau yang pernah anda lihat ?
5. mengapa hidup harus ada konflik ? jelaskan menurut anda?
Jawab:
1. Konflik adalah : Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing.
2. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
3. Karena didalam suatu kelompok itu terdapat individu yang memiliki pendirian dan perasaan berbeda. Jika terjadi pertentangan antar anggotanya ditakutkan para individu itu tidak dapat mengontrol emosinya masing-masing yang mengakibatkan terjadinya kerusuhan.
4. - Personal role conflict , hal ini dapat terjadi di dalam diri seseorang, dimana peraturan yang berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut. Contoh: Pemerintah melarang meroko ditempat umum tapi masih banyak masyarakat yang melanggarnya.
- Inter role conflict, dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan. Contoh: anggota serikat pekerja yang juga pengawas atau mandor perusahaan.
- Intersender confict, konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang yang saling berbeda. Contoh: Misalnya Raski sedang mengikuti pertandingan karate, dia harus berusaha untuk memenuhi harapan keluarganya yang mengharapkan dia menang.
- Intrasender conflict, konflik timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan. Contoh: Misalnya adi memberikan informasi kepada edo Tapi Informasi yang diberikan adi ke edo berbeda dengan informasi yang diberikan Erwin.
5. Karena Manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Dari pemikiran yang bebeda-beda itulah akan terjadi konflik. Dari konflik itulah Manusia harus saling berinteraksi untuk menyelesaikan konflik

Tugas 4

1. Karyawan di perusahaan farmasi”Maja” tidak memiliki motivasi untuk bekerja. Karyawan disini tidak memiliki motivasi karena tidak memiliki kepuasan dalam pekerjaannya. Karyawan tidak hanya membutuhkan kebutuhan fisikologis yang berupa Uang, kondisi dan “benefist” dan lainnya. Karyawan juga membutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
Dan yang lainnya yang dimaksud dapat berupa:
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan. Kebutuhan ini mengarahkan rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
- Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs). Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
- Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization). Karyawan dapat mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan keterampilan para karyawan.
2. Karyawan dapat termotivasi jika dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Karyawan mengharapkan mendapatkan upah yang layak dan memiliki kesempatan pengembangan diri yang sama terhadap pembantu karyawan. Menurut saya rangga dikendalikan secara internal rangga harus menyelesaikan masalah karyawan didalam perusahaannya.
3. Harus mendorong motivasi karyawan dalam bekerja ini sangat penting kalau tidak ada motivasi maka pekerjaan akan tidak beres. Setelah itu bicarakan dengan para karyawan apa yang diinginkan oleh para karyawan untuk memotivasi mereka dalam bekerja.

Nama Kelompok:
AHMAD BAYHAKI ( 30109135 )
WAWAN NURJUNIAWAN ( 34109619 )