Minggu, 28 November 2010

KONSEP DATA

KONSEP DATA

PENDAHULUAN
Sebuah data harus mempunyai konsep yang jelas. Konsep itu terdiri dari: hirarki data, penyimpanan, pengaksesan, pemrosesan, data base, dan DBMS. Konsep tersebut berkaitan satu sama lainnya untuk membentuk suatu informasi. Informasi itulah yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi untuk mencapai satu tujuan.
PEMBAHASAN
Data di komputer berjenis data tersurat, artinya, komputer akan mengerti data yang diberikan kepadanya bila data tersebut dapat dikodekan atau dilambangkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah dimengerti oleh komputer.
Karena adanya kaidah-kaidah tentang penulisan data di komputer, maka kata “data” di komputer harus dispesifikkan karena masih bersifat luas. Data di komputer memiliki ukuran yang lebih spesifik. Satuan data terkecil di komputer adalah bit, yaitu sinyal-sinyal elektronik yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Nilai nol diberikan bila rangkaian listrik yang menerima data tidak dialiri sinyal listrik, sedangkan nilai satu diberikan bila rangkaian listrik penerima data dialiri sinyal listrik. Rangkaian digital (dari komputer digital) tersebut menerima sinyal listrik sebesar 5 volt.
Karena sinyal listrik bersifat abstrak, maka untuk mempelajarinya, sinyal-sinyal itu diberi lambang 0 dan 1, dari sana kemudian dikenal istilah binary digit (bit) atau bilangan berbasis dua. Selanjutnya, untuk lebih memperingkasnya, bit-bit tersebut digabung 3 bit-3 bit menjadi bilangan oktal (berbasis 8), atau menjadi 4 bit-4 bit menjadi bilangan hexadecimal (berbasis 16).
Hirarki Data
• Data _elemen data _ rekaman (record) _ berkas(file)
• Elemen Data, satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lainnya adalah field atau medan, kolom, item dan atribut.
• Rekaman, gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau baris (row).
• Berkas, himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut table atau relasi.
Penyimpanan Data
Memori utama komputer (main memory atau main storage atau primary storage) dapat diumpamakan STM pada manusia, sehingga hanya bersifat amat sementara (ingatan hilang bila listrik dipadamkan/ bersifat volatil). Untuk menjadikannya LTM, maka data yang akan diingat direkam ke media penyimpanan sekunder (secondary memory). Banyak alat yang ditawarkan untuk menyimpan data digital, seperti hard disk, disket, magnetic tape, compac disc, dan sebagainya.
Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu (1) Serial (sequential) access storage device (SASD), dan (2) Direct access storage device (DASD). SASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, yaitu jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu, maka lagu kedua akan didahului lagu pertama, dan seterusnya. DASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu ke dua.
Penyimpanan data di dalam sebuah media penyimpanan tidak dilakukan sembarangan karena suatu saat data yang telah disimpan itu akan diambil kembali (retrieve) dan akan diolah. Karenanya, dalam proses penyimpanan data dikenal pula istilah alamat (address). Pemakai kini tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan di mana alamat sebuah data di simpan di suatu media penyimpanan, semua sudah diatur oleh sistem operasi yang ada di setiap komputer. Namun demikian, pada teknik pengalamatan mutlak, pemakai boleh mendeklarasikan sendiri di alamat mana data tersebut akan di simpan. Sulitnya, bila ada seribu data yang sudah dimasukkan, maka ia harus tahu di mana alamat suatu data ketika ia akan mengolahnya.
Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian. Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu (1) Sequential, (2) Relative, (3) Index Sequential, dan (4) Multi key.
Andaikan kita memiliki sekumpulan lagu di suatu media penyimpanan dan kita mau mendengarkannya, maka teknik sequential seperti kita menyetel lagu lewat kaset, relative, seperti menggunakan CD, index sequential seperti MP3 (mencari sebuah kata dalam kamus), dan multi key kita dapat memilih lagu baik berdasarkan judul, atau nomor urut, atau nama penyanyinya (beberapa kemungkinan yang dapat memilih lagu secara langsung pada lagu yang ingin didengarkan, medianya tidak dapat dicontohkan).
Pengaksesan Data
Akses (pengolahan data) sangat berkaitan dengan teknik pengorganisasian data yang telah dilakukan sebelumnya. Bila kita mengorganisasikan data secara sequential, maka mau tidak mau kita mengaksesnya juga secara sequential. Tetapi, bila kita mengorganisasikannya secara relative, index sequential, maupun multi key, selain kita dapat mengaksesnya secara direct, kita juga dapat melakukan akses secara sequential.
Jadi, pada dasarnya, akses data terdiri atas 2 cara, yaitu (1) direct access, dan (2) sequential access. Meskipun kita memakai CD, kita tetap dapat mendengarkan lagu secara berurut (sequential), sebaliknya, jika kita menyetel lagu lewat kaset, maka tidak mungkin kita dapat mendengarkan lagu ke 5 tanpa melakukan forward atau rewind.

Ada 2 model penggunaan akses data, yaitu (1) batch, dan (2) iterative. Model batch adalah pengaksesan data yang dilakukan secara berkelompok atau group, misalkan dalam kehidupan sehari-hari pada proses penarikan undian, semua kupon undian dikumpulkan dulu baru kemudian diproses untuk diambil pemenangnya. Model iterative adalah proses yang dilakukan secara langsung, seperti misalkan pengisian KRS. Mahasiswa yang telah selesai mengisi, KRSnya akan dicetak langsung tanpa menunggu semua mahasiswa selesai mengisi KRSnya.
Secara umum, hal-hal yang dilakukan terhadap sebuah file (berkas) adalah : (1) creation (menyiapkan struktur filenya), (2) update, seperti inserting/ adding (penambahan data), modification (perubahan data), deletion (menghapus data), (3) retrieval (peraihan kembali data) baik untuk proses (inquiry) maupun pembuatan laporan data (report generation), (4) maintenance (perawatan) seperti restructuring (perubahan struktur file), dan reorganization (perubahan organisasi data).
Di komputer, data juga mengalami perpindahan (transportasi). Bagaimana data dimasukkan melalui keyboard, ditampilkan ke monitor, selanjutnya melalui main memory, melalui rangkaian-rangkaian elektronik lainnya hingga disimpan di media penyimpanan. Begitu juga ketika data di-retrieve dari media penyimpanan, diproses di main memory, ditampilkan ke monitor atau dicetak ke printer atau dikirim melalui jaringan ke komputer lain, dan sebagainya.
Transportasi data dari alamatnya masing-masing ke suatu rangkaian elektronik tertentu dan sebaliknya melalui bus-bus data akan dipandu/ dikoordinasikan oleh sebuah software yang disebut dengan operating system. Contoh sistem operasi yang sudah banyak dikenal misalkan Disk Operating System (DOS), Windows, UNIX, dan sebagainya. Sistem operasi juga berfungsi untuk mengaktifkan piranti-piranti komputer. Untuk mengetahui bagaimana rumitnya algoritma (hanya) untuk menampilkan data yang sedang diketik ke layar monitor, cobalah membuatnya dengan bahasa mesin/ bahasa rakitan (assembler).
Pemrosesan Data
Pemrosesan data (Inggris: data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.
Data Base
Banyak definisi mengenai basis data, namun pada intinya, basis data adalah kumpulan file yang saling berelasi dan diorganisasi pada suatu media penyimpanan. Seperti dikatakan semula, bit adalah data, field adalah data, sedangkan kata “data” di dalam komputer harus disebutkan secara spesifik, maka basis data adalah kumpulan file. File terdiri atas berbagai klasifikasi, ada master file, transaction file, report file, work file, program file, dump file, library file, history file, dan sebagainya.
Keseluruhan file tersebut dalam basis data diorganisasikan oleh yang disebut DBMS (data base management system). Itulah mengapa dalam data base, memori yang dibutuhkan lebih besar dari file tradisional.
Karena basis data adalah kumpulan file yang saling berelasi, maka salah satu materi dalam basis data adalah ERD (entity relational diagram), yaitu suatu diagram yang menggambarkan relasi antarentitas. Entitas adalah kata lain dari file. Jadi, bila di suatu media penyimpanan ada data MAHASISWA, ada data DOSEN, ada data MATA_KULIAH, ada data UANG_KULIAH, dan sebagainya, hal itu belum dikatakan basis data bila data tersebut saling terpisah atau belum berelasi.
DBMS
Sistem manajemen basis data (database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
PENUTUP
Kesimpulan:
Konsep Data penting untuk membentuk suatu informasi yang tepat. Hirarki data, penyimpanan, pengaksesan, pemrosesan, data base, dan DBMS mempunyai keterkaitan antar satu dengan yang lainnya untuk membentuk suatu informasi.
Saran:
Manfaatkan konsep data untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi.

REFERENSI
- bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1200/Datada~1.doc
- id.wikipedia.org/wiki/Pemrosesan_data -
- bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1200/Datada~1.doc
- zonaekis.com/konsep-data-dan-informasi –
- yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../database2.pdf
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
- elearning.gunadarma.ac.id/.../01Konsep%20Dasar%20DBMS&SQLrev.pdf –
- agusnurli.wordpress.com/2007/.../berkenalan-dengan-dbms/ -
- id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
- id.wikipedia.org/wiki/Penyimpanan_data_komputer

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI

PENDAHULUAN
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan atau organisasi yang dapat dikelola seperti halnya sumber lain. Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Perusahaan sangat memerlukan Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) yang berisi semua informasi yang dapat membantu menjalankan dan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
PEMBAHASAN
• MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM) Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain.
• IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.
Definisi
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi sebagai sumber strategis
• Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
• Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen.
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya.
- Pentingnya efisiensi operasi internal
IOS (Interorganizational Information System)
- IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
- IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
CIO (Chief Information Officer)
- Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
- Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM.
- Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
SPIR ( Strategic Planning for Information Resources)
- Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
- Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
- Perencanaan yang digunakan Top Down : Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.
- Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)
- Pendekatan studi total.
- Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor)
- Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan
3. Transformasi susunan strategis
- Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
- Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM
Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :
- Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.
- Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional.
- Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO
- Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.
- Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi
- Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.
PENUTUP
Kesimpulan:
Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) sangat diperlukan untuk menampung semua informasi yang dapat membantu untuk tercapainya tujuan dari perusahaan atau organisasi.
Saran:
Manfaatkan sebaik-baiknya Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) untuk mencapai suatu tujuan.
REFERENSI
- http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13807/Pengenalan++IRM.doc
- viyan.staff.gunadarma.ac.id/.../12_Manajemen+Sumber+Informasi.pdf
- www.elvinmiradi.com/topik/manajemen+sumber+informasi.html
- ipoen.blogspot.com/.../manajemen-sumber-informasi.html –
- www.elvinmiradi.com/.../konsep+manajemen+sumber+informasi.html –
- yudianto01.wordpress.com/.../pengenalanan-manajemen-sumber-informasi/ -
- www.docstoc.com/.../17106384-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen -
- lowonganfavorit.com/view/manajemen-sumber-informasi –
- kenarok2080.googlepages.com/ModulSistemInformasiManajemen.doc
- www.scribd.com/doc/39976050/IRM-Manajemen -

Systems Development Life Cycle (SDLC)

Systems Development Life Cycle (SDLC)

PENDAHULUAN
SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation). Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
PEMBAHASAN
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
SDLC ialah serangkaian proses yang dilalui dalam pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan, kemudian penyelidikan terhadap kebutuhan awal sistem (initial requirements) melalui analisa, dilanjutkan dengan perancangan, implementasi, dan pemeliharaan. Fase-fase SDLC terdiri dari:
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable).
FASE ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila system saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk).
b. Hasil :Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
2. Initial investigation
a. Tujuan : Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
a. Tujuan : Mendapatkan consensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara system saat ini dengan system yang ideal yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. Generation of system alternatives
a. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
b. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif system yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem.
5. Selection of proper system
a. Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management.
b. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.

FASE DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
a. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
7. Input design
a.Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
8. File design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
FASE IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
9. Programming & testing
a. Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
10.Training
a. Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
11. System changeover
a. Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem nformasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggung jawab team designer ke pemakai siste (user organization).
b. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
PENUTUP
Kesimpulan:
SDLC mempunyai fase-fase yang terdiri dari: Analysis, Design, Implementation. SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan atau fase.
Saran:
Ikuti fase-fase SDLC dengan baik agar dapat membangun sistem informasi yang baik.
REFERENSI
- http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC
- http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html
- http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/
- http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/24/sdlc-systems-development-life-cycle/
- journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/view/4513/2280
- www.elvinmiradi.com/.../contoh+analisa+sistem+dengan+sdlc.html
- www.apriza.net/blog/2010/.../system-development-life-cycle-sldc/
- www.gangsir.com/download/Minggu2-SDLC.pdf
- yuliagroups.wordpress.com/system-development-life-cycle-sdlc/ -
- www.infosum.net/id/e.../sdlc-systems-development-life-cycle.html -

KOMUNIKASI DATA DAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI

KOMUNIKASI DATA DAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI


PENDAHULUAN
komunikasi data merupakan proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Komunikasi data terbagi menjadi 2 yaitu: Melalui Infrastruktur Terestrial , Melalui Satelit . Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai Keamanan system informasi yaitu: keamanan fisik, personal, data, komunikasi jaringan, prosedur operasi, desain system, hukum.
PEMBAHASAN
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.

KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai keamanan system, diantaranya:

Keamanan Fisik
Perlu dipikirkan bahwa komputer dari sistem informasi. Bayangkan kalau seseorang yang tidak berhak tiba-tiba berada di depan komputer server. Entah apa yang terlintas dalam benaknya dan apa yang dapat dia lakukan terhadap server tersebut. Yang jelas, harus diperhatikan keamanan hardware sistem informasi kita. Keamanan secara fisik umumnya diberikan pada komputer server. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga diterapkan pada komputer client/workstation. Misalnya diberikan ruang khusus dengan kondisi ruang yang terjaga (misalnya suhunya, kelembabannya, penerangan, dll), penerapan sistem keamanan (dengan sensor gerak, sensor cahaya, dll), sistem pemadam kebakaran yang canggih (Bukan dengan air, bisa korslet! Tetapi dengan memvakumkan atau menghampa-udarakan ruangan), dll.

Keamanan Personal
Dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang hacker, ternyata salah satu cara agar hacker tersebut dapat menembus keamanan sistem informasi dan komunikasi adalah dengan pendekatan personal atau sosialisasi yang baik dengan karyawan/operator pengguna sistem. Ada metode pendekatan sang hacker/cracker agar dapat memperoleh cara (biasanya berupa prosedur dan password) dari "orang-dalam" dari pengguna sistem. Bisa saja hacker tersebut dekat dengan wanita operator sebuah sistem, dan si hacker tadi berhasil mengorek password sistem. Atau juga ada hacker yang berpura-pura sebagai karyawan suatu perusahaan dan meminta System Administrator untuk mengubah password seorang operator. Dengan demikian hacker tersebut dapat memperoleh password dari operator tadi. Banyak cara yang dilakukan oleh hacker dan cracker untuk membobol sistem dari pendekatan personal, baik dengan cara halus, cara cantik, mau pun cara paksa.

Keamanan Data
Data adalah bagian yang vital. Perlu pengamanan ekstra. Suatu sistem yang hanya dapat mengumpulkan/mencatat data ditambah kemampuan untuk menganalisa dan memprosesnya menjadi informasi adalah sebuah sistem yang lugu. Perlu ditambahkan prosedur kemanan untuk data tersebut, yaitu prosedur backup atau replikasi. Backup data ini sendiri perlu sehingga bila terjadi hal-hal yang mengganggu atau pun merusak sistem, kita masih memiliki data yang tersimpan di tempat dan di media lain yang aman. Gangguan dan perusakan terhadap data ini bisa terjadi karena banyak hal, misalnya: virus/worm, bencana alam dan buatan, terorisme, cracker/hacker, dll. Betapa pentingnya masalah keamanan data ini sampai menjadi bisnis di bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang berdiri sendiri. Misalnya adalah datawarehouse, asuransi keamanan data, anti-virus, dll.

Keamanan Komunikasi Jaringan
Keamanan komunikasi jaringan juga masalah yang penting. Apalagi sekarang teknologi wireless sedang marak-maraknya. Pada saat teknologi wireless masih baru lahir, banyak pakar dan praktisi TIK menilai penggunaan jaringan wireless merupakan jaringan yang paling rentan terhadap gangguan dan perusakan. Betulkah demikian? Sebuah majalah di Indonesia bahkan menguraikan cara-cara "menyantol" jaringan wireless ini. Terlepas dari itu semua, keamanan jaringan komunikasi ini juga sangat vital. Bentuknya bisa penyusupan ke jaringan, gangguan jaringan (flooding), atau bahkan perusakan sarana dan prasarana komunikasi jaringan (vandalism).

Keamanan Prosedur Operasi
Jelas harus ada aturan baku untuk prosedur operasional suatu sistem. Perlu ditingkatkan keamanan untuk prosedur operasional. Contoh gampangnya adalah: seorang operator harus logout (setelah login tentunya) jika akan meninggalkan komputernya, walau pun cuma untuk ke toilet. Mengapa bisa begitu? Karena ketika seorang operator meninggalkan komputernya dalam keadaan tidak logout, maka seseorang mungkin akan menggunakan komputernya untuk melakukan apa saja (misalnya transaksi) atas nama operator tadi. Bayangkan kalau operator yang ke toilet tadi ternyata seorang teller dari sebuah bank, mungkin saja seseorang melakukan transaksi untuk mentransfer sejumlah uang atas nama operator tadi.

Keamanan Desain Sistem
Yang dimaksud keamanan desain di sini adalah bagaimana desain sistem teknologi informasi dan komunikasi kita dapat menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya penyusup/pengganggu dan perusak. Keamanan desain ini dapat berupa desain software aplikasi, sistem operasi, hardware, jaringan, dll. Di sini lebih ditekankan pada aspek desainnya. Sebagai contoh misalnya untuk keamanan desain software aplikasi: Aplikasi yang baik, terutama bila aplikasi tersebut multi-user, maka perlu ada autentikasi user yang login dan dicatat dalam file log untuk penelusuran kelak. Sekarang tidak hanya fasilitas login-logout ini saja, tetapi aplikasi harus lebih pintar, misalnya dengan penambahan pewaktu (timer) yang akan menghitung waktu idle (menganggur) aplikasi. Jika melewati batas waktu tertentu, maka otomatis aplikasi akan menjalankan proses logout. Berjalannya waktu, proses login-logout ini sendiri tidak melulu menggunakan nama login dan password atau dengan kartu magnetik biasa, tetapi sudah memanfaatkan teknologi biometrik. Misalnya dengan sidik jari, sidik telapak tangan, pengenalan retina, pengenalan suara, dll. Mungkin saja kelak untuk mengambil uang di ATM kita tidak menggunakan kartu magnetik tetapi hanya dengan sidik jari/tangan kita.

Keamanan Hukum
Isu keamanan hukum menjadi marak sejak diberlakukannya UU HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Indonesia. Terkuak sudah banyaknya pelanggaran hukum atas penggunaan produk-produk bajakan. Ada sisi lain dari masalah keamanan hukum, yaitu: Anda dapat memetik manfaat dari adanya hukum yang mengatur teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya saja jika Anda sebagai pengembang software, Anda akan sangat merasa terlindungi jika hasil karya Anda dilindungi oleh hukum. Demikian juga pengakuan publik atas kekayaan intelektual Anda.
PENUTUP
Kesimpulan:
Komunikasi data terbagi menjadi 2 yaitu: Melalui Infrastruktur Terestrial , Melalui Satelit. Terdapat banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai keamanan system informasi.
Saran:
Hati-hati dalam mengamankan suatu data dan perhatikan aspek-aspek yang ada.
REFERENSI
- pelangibersinar.blogspot.com/.../keamanan-sistem-informasi-dan.html –
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
- http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/teori-dasar-komunikasi-data.html
- http://www.scribd.com/doc/16009257/Komunikasi-Data
- rms46.vlsm.org/2/130.pdf
- www.freewebs.com/stiemuhpekl/akl%20bab%2013.ppt
- komunikasi7.wordpress.com/
- cangkruk.com/index.php?...55%3Akomunikasi-data... –
- b.1asphost.com/adilteguh/download/Komunikasi%20Data.pdf
- afenprana.files.wordpress.com/2009/01/01ksifo-intro1.pdf

Sabtu, 30 Oktober 2010

Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

PENDAHULUAN
Dijaman sekarang ini yang serba modern perdagangan pun mengikuti jamannya. Perdagangan yang dahulu hanya berpusat dipasar sekarang merambah ke dunia elektronik. Ketika para eksekutif bisnis masa kini mengembangkan rencana bisnis strategis untuk perusahaan mereka, mereka memilih pilihan yang tidak tersedia beberapa tahun lalu. Perusahaan-perusahaan dapat ikut serta dalm perdagangan melalui jaringan elektronik (elektronic commerce) – penggunaan komputer sebagai alat utama untuk melakukan operasi bisnis dasar. Perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk berbagai alasan, tetapi tujuan utamanya adalah keunggulan kompetitif.
PEMBAHASAN
Kita mendefinisikan perdangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan (definisi sempit : hanya mencakup transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok)
Perusahaan-perusahaan atau organisasi yang ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh orgnaisasi. Perbaikan tersebut diharapkan menghasilkan tiga (3) manfaat utama :
• Pelayanan pelanggan meningkat;
• Hubungan dengan pemasok & masyarakat keuangan meningkat;
• Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Manfaat-manfaat tersebut berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya untuk bersaing dengan lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk menggunakan teknologi komputer.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
1. Biaya tinggi.
2. Masalah keamanan.
3. Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal pertama yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
Sistem Antar Organisasi (IOS)
Suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Manfaat IOS
Para mitra dagang ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Manfaat itu adalah :
1. Efisiensi komparatif ; dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
 Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
 Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
2. Kekuatan tawar menawar ; kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar :
 Keistimewaan produk yang unik.
 Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
 Peningkatan biaya peralihan.
Pertukaran data Elektronik (EDI)
Adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif :
1. Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
2. Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3. Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
4. Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif, dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
 Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
 Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.
 Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain.
Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
1. Sambungan langsung , perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum.
2. Jaringan bernilai tambah , disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet , memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.
PENUTUP
Kesimpulan: Komputer sangat berperan dalam perdagangan jaringan elektronik karena computer merupakan sebagai alat utama untuk melakukan operasi bisnis dasar.
Saran: Pahami betul pengoperasian atau fungsi komputer untuk menjalankan perdagangan jaringan elektronik karena komputer merupakan alat utama dalam melakukan bisnis ini.
REFERENSI
- www.bombomers.co.cc/.../perdagangan-melalui-jaringan-elektronik.html -
- sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18257/Modul+2+SIM.doc
- my.opera.com/.../peran-teknologi-dalam-bisnis-perdagangan
- www.7-secret.org/archive/index.php/t-57.html?..
- iyapjangkrik.blogspot.com/.../teknologi-informasi-dalam-perdagangan.html –
- betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+6+Perdagangan+Melalui+Jaringan+Elektronik.doc –
- dharmayanti.staff.gunadarma.ac.id/.../TEKNOLOGI+INFORMASI+DALAM+PERDAGANGAN(pert2).doc –
- karlenaindriani.wordpress.com/.../teknologi-informasi-untuk-perdagangan-melalui-jaringan-elektronika/ -
- www.debrianmiller.com/.../teknologi-informasi-dan-komunikasi-jaringan.html -
- id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik - T

Modul Sistem Umum Organisasi Atau Perusahaan

Modul Sistem Umum Organisasi Atau Perusahaan

PENDAHULUAN
Suatu Organisasi atau perusahaan mempunyai modul system yang berbeda. Terdapat beberapa model system di perusahaan yaitu: Model Fisik, Model Naratif, Model Grafik, Model matematika. Model system satu dengan yang lainnya berbeda dalam penerapannya dan mempunyai kegunaan yang sangat diperlukan.
PEMBAHASAN
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
JENIS-JENIS MODEL :
1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
KEGUNAAN MODEL :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
Model Sistem Umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1. Arus material.
2. Arus personil.
3. Arus mesin.
4. Arus uang.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka.
b. Sistem Lingkaran Tertutup.
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7. Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah, manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
PENUTUP
Kesimpulan: Terdapat beberapa jenis model perusahaan yaitu: model fisik, model naratif, model grafik, dan model matematika. System tersebut mempunyai kegunaan yang baik untuk perusahaan.
Saran: Pilih model system yang sangat cocok untuk perusahaan anda.
REFERENSI
- http://danielraka.wordpress.com/2010/03/03/model-sistem-umum-perusahaan/
- ochiyosi.blogspot.com/.../model-sistem-umum-perusahaan_19.html
- blog.unsri.ac.id/userfiles/09062003003.doc
- www.gudangmateri.com/.../sistem-pendukung-pengambilan-keputusan.html -
- betty_yudha.staff.gunadarma.ac.id/.../BAB+2+MODEL+SISTEM+UMUM+PERUSAHAAN.doc
- santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../bab2modelumum.doc –
- elearning.gunadarma.ac.id/.../sisteminformasimanajemen/bab3_model_sistem_umum_perusahaan.pdf
- parno.staff.gunadarma.ac.id/.../Model+Sistem+Umum+Perusahaan.doc
- widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Modul_ke_6_sim_ptik.doc –
- fsolihin.files.wordpress.com/.../si-8-model-sistem-umum-perusahaan.pdf

Electronik Data Interchange (EDI) Dan Information Organisation System (IOS)

Electronik Data Interchange (EDI) Dan Information Organisation System (IOS)

PENDAHULUAN
Perusahaan atau organisasi sangat memerlukan informasi dari anggota-angotanya untuk mencapai suatu tujuan bersama. I IOS (Interorganizational system) merupakan system yang digunakan untuk mengirimkan informasi antar perusahaan atau organisasi. Sedangkan Pertukaran data elektronik (EDI) digunakan untuk mentrasmisikan data dalam bentuk dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
PEMBAHASAN
Information Organisation System (IOS)
IOS (Interorganizational system), kadang-kadang disebut sistem informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Manfaat IOS
Para mitra dagang ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Manfaat itu terbagi dalam dua kategori – efisiensi komparatif dan kekuatan tawar menawar.
1. Efisiensi Komparatif
Dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
• Efisiensi internal
Terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya lebih cepat, dan membuat keputusan lebih cepat.
• Efisiensi antar organisasi
Mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan lain. Perbaikan ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pelosok atau pelanggan, serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
2. Kekuatan Tawar Menawar
Kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar (bargaining power). Kekuatan itu berasal dari 3 metode dasar
• Keistimewaan produk yang unik; pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebig cepat, waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat.
• Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian; mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.
• Peningkatan biaya peralihan; perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi mahal. Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.
IOS memiliki landasan teoritis yang kuat – delapan elemen lingkungan yang dihubungkan oleh arus sumber daya. Untuk alasan itu, tidaklah mengejutkan bahwa IOS telah menjadi strategi dominan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Juga tidaklah mengherankan bahwa hubungan data dicapai secara elektronik, suatu strategi yang disebut pertukaran data elektronik.
Electronik Data Interchange (EDI)
Pertukaran data elektronik (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan. Transmisi tersebut memungkinkan data ditransmisikan dan diterima tanpa pengetikan ulang.
EDI juga merupakan mekanisme untuk pertukaran data-data untuk keperluan bisnis secara elektronis. Adanya EDI dapat mempercepat proses bisnis. Kelemahan EDI adalah implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet, dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Adapun kendala-kendala yang dijumpai di dalam penerapan sistem ini adalah:
1. Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
2. Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI ini.
3. Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini.
Manfaat EDI
Beberapa manfaat EDI langsung berasal dari teknologi. Ini adalah manfaat langsung dari pengurangan kesalahan, pengurangan biaya, dan peningkatan efisiensi operasional. Manfaat lain di hasilkan oleh manfaat langsung. Ini adalah manfaat tidak langsung dari peningkatan kemampuan bersaing, hubungan dengan mitra dagang yang lebih baik, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
PENUTUP
Kesimpulan: IOS sangat diperlukan oleh perusahaan untuk saling tukar informasi oleh perusahaan atau organisasi sedangkan IDE sebagai transmiternya.
Saran: Manfaatkan IOS untuk mendapatkan informasi yang diperlukan agar perusahaan mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
REFERENSI
- blog.unila.ac.id/nurul170389/.../elektronik-data-interchange/ -
- sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18257/Modul+2+SIM.doc
- www.total.or.id/info.php?...Electronic%20Data%20Interchange –
- repository.ui.ac.id/.../116ec84cd4f5c6e0caf3867f01a1898808510673.pdf
- www.edi-indonesia.co.id/ -
- agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12526/EDI.pdf –
- aufaa.blog.uns.ac.id/2010/02/28/210/ -
- elearning.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=6240
- www.infosum.net/.../electronic-data-interchange-what-s-that-you-say.html
- id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik -

E-Commerce

E-Commerce

PENDAHULUAN
Dizaman yang modern ini perdagangan tidak hanya di toko atau tempat-tempat penjualan lainnya melainkan sudah dapat berjualan via internet atau web. E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web).
PEMBAHASAN
Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
• Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
• Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
• Consumer to consumer (C2C):
Sifarnya lelang (auction)
• Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat.
Manfaat E-Commerce :
• Revenue stream baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Menurunkan biaya
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.
PENUTUP
Kesimpulan: E-Commerce terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Business to business (B2B), Business to consumer (B2C), Consumer to consumer (C2C), Government: G2G, G2B, G2C. Dan juga mempunyai manfaat seperti: Revenue stream baru, Market exposure, melebarkan jangkauan, Menurunkan biaya, Memperpendek waktu product cycle, Meningkatkan customer loyality, Meningkatkan value chain.
Saran: Manfaatkan layanan ini sebaik-baiknya dan jangan disalah gunakan.
REFERENSI
- didoe.files.wordpress.com/2008/03/perkembangan-e.doc –
- Sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18257/Modul+2+SIM.doc
- http://www.sentralweb.com/
- www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt Anggraeni Srihartati0905017012
- http://www.matabumi.com/cerita/perkembangan-e-commerce-di-indonesia
- deris.unsri.ac.id/materi/deris/ecommerce_deris.pdf –
- www.sentralweb.com/2004/08/e-commerce/ -
- id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik –
- www.goechi.com/ecommerce.html -
- kholil.staff.uns.ac.id/files/2009/03/e-commerce-k-05.ppt -









.

CBIS (Computer Base Information System)

CBIS (Computer Base Information System)

PENDAHULUAN
CBIS ( Computer Base Information System ) merupakan system yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berkualitas. CBIS ( Computer Base Information System ) sangat diperlukan oleh perusahaan maupun organisasi yang memerlukan informasi yang akurat dan berkualitas untuk memajukan perusahaan atau organisasi tersebut. CBIS juga memberi kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dan perusahaan. Komunikasi ini dapat mempengaruhi keberhasilan atau keakuratan informasi yang dihasilkan oleh CBIS.
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau atau Computer Based Information System (CBIS)m merupakan system pengolahan suatu data yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan. Terdapat istilah-istilah yang berhubungan dengan CBIS diantaranya adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut ini penjelasan istilah-istilah tentang CBIS.
Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Di sinilah isi semua bahan dasar yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang berkualitas.
Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Berikut ini adalah cara Mengelola CBIS, yaitu:
- Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS
- Dlm beberapa situasi manajer hrs dpt mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.
- Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
- CBIS akan dikembangkan manajer harus merencanakan life cycle dan kemudian mengontrol para spesialis.
- Mengontrol sumber CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan, setelah implementasi.
CBIS mempunyai beberapa sub system yaitu:
- Sistem Informasi Akuntansi
- Sistem Informasi Manajemen
- Sistem Pendukung Keputusan
- Automasi Kantor (Virtual Office)
- Sistem Pakar
Berikut ini penjelasan dari sub system CBIS:
Sistem Informasi Akuntansi
SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan.
Tugas utama sistem informasi ini adalah:
- Pengumpulan data
- Manipulasi data
- Penyimpanan data
- Menyediakan dokumen
Sistem Informasi Manajemen
Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
Keputusan terbagi menjadi:
• Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
• Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
• Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
• Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
• Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
• Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Jenis DSS
Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan, seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.
• Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya laporan persediaan.
• Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai file, seperti laporan laba rugi.
• Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap keuntungan.
• Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.
• Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25, bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.
Tiga DSS pertama cukup dengan menggunakan database query, sedangkan tiga terakhir harus menyertakan model matematika.
Tujuan DSS
• Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
• Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.
Automasi Kantor (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
• Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
• Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
• Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
• Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
• Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
• Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Aplikasi OA
• Word Processing
• E-Mail
• Voice Mail
• Electronic Calendaring
• Audio Conferencing
• Video Conferencing
• Computer Conferencing
• Facsimile
• Videotex
• Imaging
• Desktop Publishing
Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
1. Input terdapat empat metode yaitu
• Menu
• Commands
• Natural Languange
• Customized Interfaces
2. Output Sistem Pakar , antara lain:
• Penjelasan dari pertanyaan
• Penjelasan dari penyelesaian masalah
3. Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
4. Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
5. Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.
Contoh Sistem Pakar
• XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
• MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
• PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
PENUTUP
Kesimpulan: CBIS sangat membantuk untuk mengambil keputusan yang tepat dan akurat. CBIS mempunyai beberapa istilah diantaranya adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis computer.
Saran: Sebaiknya perusahaan dan organisasi memanfaatkan CBIS dengan sebaiknya untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk memajukan organisasi dan perusahaan.
REFERENSI
- http://v318.wordpress.com/2008/05/30/cbis-computer-based-information-system/
- juwita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../CBIS.doc
- ilmukomputer.org/.../computer-based-information-system-cbis/
- shafiq0211.multiply.com/journal/item/23/CBIS
- asep-saepudin.blogspot.com/.../cbis-sistem-informasi-berbasis-komputer.html
- http://www.voila.web.id/komputer/sistem-informasi-manajemen/computer-based-information-system-cbis.aspx
- andie.staff.uns.ac.id/.../cbis-computer-base-information-system/ -
- http://radityaraisya.blogspot.com/2010/01/cbis.html
- images.jenengkudewe.multiply.multiplycontent.com/.../02%20CBIS.ppt?...
- community.um.ac.id/showthread.php?75928-Computer...(CBIS) -

Selasa, 28 September 2010

Komponen-Komponen Pendukung SIM

Komponen-Komponen Pendukung SIM

PENDAHULUAN
Komponen sangat membantu dalam prosesan SIM karena bila tidak mempunyai komponen pendukung, SIM tidak akan berjalan maksimal. Banyak para ahli yang berpendapat tentang komponen pendukung seperti Stair (1991), bruch dan grudnistki (1986), Davis (1995). Dari ketiga para ahli itu sebenarnya penhertiannya sama bahwa komponen computer terdiri dari: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), Database, Pemakai, dan prosedur. Dari ketiga para ahli itu akan dibahas didalam kolom pembahasan.
PEMBAHASAN
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk atau mendukung pengoprasian suatu sistem informasi. Komponen pendukung sangat penting dalam berbagai hal termasuk dalam system informasi manajemen (SIM). Komponen pendukung menunjang kerja dari SIM agar mendapatkan hasil yang tepat dan akurat. Berikut ini pendapat beberapa ahli tentang komponen pendukung SIM, yaitu:
Stair (1991) menjelaskan Bahwa system informasi berbasis computer ( CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:
a. Perangkat Keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi data, memperoses data, dan keluaran data.
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer.
c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan rupa sehingga mudah diakses pengguna informasi.
d. Telekomunkasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna system computer secara bertanggung ajawab terhadap perawatan system.
e. Manusia, yaitu personal dari system informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan operator, seta tanggung jawab terhadap sistem.
f. Prosedur , yaitu tatacara yang meliputi strategi, kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan system informasi berbasis computer.
Sedangkan menurut bruch dan grudnistki (1986) berpendapat, Sistem yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah sebagai berikut:
1. Blok masukan. input mewakili data yang masuk kedalam system informasi.
2. Blok model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logical, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertenbtu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran. Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai system.
4. Blok teknologi. Teknologi merupakan alat dalam informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model menyimpanan mengakses data, menghasilkan System secara keseluruhan.
5. Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali. Penegndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusdak system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalaahn dapat langsung diatasi.
Sebagai sustu system, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Sedangkan menurut Davis (1995), system informasi manajemen terdiri dari elemen-elemen berikut:
1. Perangkat keras komputer (hardware).
2. Perangkat lunak ( software), yang terdiri dari perangkat lunak system umum, perangkat lunak terapan, dan program aplikasi.
3. Database.
4. Prosedur.
5. Petugas operasional.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komponen system informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), database, pemakai, dan prosedur. Komponenkomponen pendukung tersebut saling berinteraksi atau berhubungan untuk memaksimalkan kinerja dari system informasi manajemen (SIM).
PENUTUP
Kesimpulan:
Komponen SIM sangat berguna bagi SIM untuk memaksimalkan kinerjanya. Komponen pembentuk SIM terdiri dari: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), database, pemakai, dan prosedur.
Saran:
Maksimalkan komponen pendukung SIM agar dapat hasil yang memuaskan.
REFERENSI
- http://books.google.co.id/books?id=oHi8C1W4N7wC&pg=PA9&dq=komponen+sistem+informasi+manajemen&hl=id&ei=rH-fTNeKEdSpcczgmMAJ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CD0Q6AEwBQ#v=onepage&q=komponen%20sistem%20informasi%20manajemen&f=false
- http://leoalberto.wordpress.com/2008/11/14/sistem-informasi-manajemen/
- http://blog.re.or.id/komponen-sistem-informasi-manajemen.htm
- http://viansari.blogdetik.com/2009/10/23/mengulik-definisi-fungsi-serta-komponen-komponen-sim/
- adiprtm.dikti.net/sim/SIM%20sess_3.ppt –
- 22adi.blogspot.com/2010/01/komponen-pendukung-sim.html –
- http://carolinaniken.blogspot.com/2010/01/komponen-sistem-informasi-manajemen.html
- www.docstoc.com/docs/.../Struktur-Sistem-Informasi-Manajemen
- syopian.net/blog/?p=334
- jarodsolo.blogspot.com/2009/01/komponen-sim.html -

Gambaran Umum dan Struktur SIM

Gambaran Umum dan Struktur SIM

PENDAHULUAN
Definisi system informasi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli dengan penekanan yang berbeda tetapi satu makna. Pada intinya beberapa ahli menekankan bahwa system informasi manajemen merupakan alat penghasil informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. SIM mempunyai struktur dalam Pengoprasiannya yaitu struktur formal dan non formal. Struktur ini akan dibahas dalam kolom pembahasan.
PEMBAHASAN
Gambaran Umum SIM
SIM terdiri dari beberapa kata yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen. Dari kata-kata tersebut memiliki penjelasan atau arti yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan dari kata-kata tersebut, yaitu:
Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Manajemen
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
SIM ( Sistem Informasi Manajemen)
Dengan kata lain sistem informasi manajemen adalah Sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi-operasi yang ada dalam Organisasi.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat.
Struktur SIM
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Berikut ini adalah beberapa struktur SIM:
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan strategi. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan (Gordon,1999).
2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
PENUTUP
Kesimpulan:
- SIM terdiri dari beberapa kata yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen. Dari kata-kata tersebut memiliki penjelasan atau arti yang berbeda-beda.
- Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal).
Saran:
Perhatikan struktur-struktur pada SIM agar melakukan proses SIM dengan lancar.
REFERENSI
- http://blog.re.or.id/struktur-sistem-informasi-manajemen.htm
- http://syopian.net/blog/?p=796
- file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/...Modul%20perkuliahan%20SIM...
- http://www.docstoc.com/docs/22289526/Struktur-Sistem-Informasi-Manajemen
- www.pdf-searcher.com/BAB-I-GAMBARAN-UMUM-SISTEM-INFORMASI-MANAJEMEN.html -
- dedihendriana.files.wordpress.com/2007/11/sim.pp
- miftah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13146/struktur+sim.pdf –
- nissaajah91.wordpress.com/.../makalah-struktur-sistem-informasi-manajemen/
- ranisuryanirosa.blogspot.com/.../struktur-sistem-informasi-manajemen.html –
- www.kppn-tanjungredeb.net/.../bab2-struktur_sistem_informasi_manajemen.pdf

Definisi dan Fungsi SIM

Definisi dan Fungsi SIM

PENDAHULUAN
Sistem informasi manajemen atau yang sering kita sebut dengan SIM sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil. SIM digunakan perusahaan untuk mengetahui informasi tentang perusahaan agar dapat mengambil kebijakan yang strategis. Apabila perusahaan tidak mempunyai SIM ( Sistem Informasi Manajemen ), perusahaan tidak dapat mengontrol sumber daya, sehingga dalam waktu tertentu perusahaan tidak dapat mengambil kebijakan yang strategis yang akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing / kalah bersaing dengan perusahaan lainnya dan itu dapat membahayakan posisi perusahaan.
Definisi SIM
Terdapat beberapa ahli yang berpendapat tentang definisi SIM, yaitu:
• SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
• SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
• SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari beberapa pendapat para ahli tentang definisi SIM kita dapat mengambil kesimpulan bahwa SIM adalah Sistem informasi yang digunakan oleh oraganisasi-organisasi / perusahaan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan agar dapat mengambil kebijakan yang tepat dan akurat.
FUNGSI SIM
SIM memiliki banyak fungsi bagi organisasi atau perusahaan. Berikut ini beberapa fungsi dari SIM:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
PENUTUP
Kesimpulan:
SIM sangat berarti bagi perusahaan atau oraganisasi karena perusahaan sangat memerlukan suatu informasi yang akurat yang bisa didapat dari SIM.
Saran:
Manfaatkan SIM dengan baik untuk membantu memajukan perusahaan atau organisasi.
REFERENSI
- http://nda-aping.blogspot.com/2009/12/kegunaan-atau-fungsi-sim-pada.html
- http://blog.re.or.id/struktur-sistem-informasi-manajemen.htm
- http://viansari.blogdetik.com/2009/10/23/mengulik-definisi-fungsi-serta-komponen-komponen-sim/
- http://www.gudangmateri.com/2010/07/komponen-sistem-informasi-manajemen.html
- http://bpadjogja.info/file/6d2b8773255223e9c35830757220eb45.pdf
- http://www.google.co.id/#q=Fungsi+Sim&hl=id&biw=1024&bih=578&ei=J7idTIaBB4WEvAO5heSuDQ&start=40&sa=N&fp=b40a4039d7ed5af4
- http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sim.pdf
- http://chanisia.wordpress.com/2010/01/01/sistem-informasi-pada-perusahaan/
- http://adikills.wordpress.com/pengertian-sim/
- http://ivaninternisti.wordpress.com/2010/01/18/pengertian-sistem-informasi-manajemen-sim/

Rabu, 26 Mei 2010

Tugas 10

Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Latar Belakang
Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
Perubahan Organisasi

Dalam masyarakat yang mengitari organisasi dewasa ini, terdapat banyak isu mengenai perubahan – perubahan dan bagaimana seorang pribadi atau sekolompok orang dalam suatu organisasi mengatasi desakan perubahan yang tidak dapat dielakkan sehingga mereka dapat mempertahankan organisasi mereka agar tetap berlangsung. Meskipun perubahan adalah kenyataan hidup, apabila manajer dalam suatu organisasi perusahaan ingin efektif, mereka tidak lagi dapat membiarkan perubahan itu terjadi sebagaimana adanya. Mereka harus dapat menyusun strategi untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan perubahan. Akan tetapi adakalanya satu – satunya jalan menuju efektifitas dan efesiensi adalah melalui perubahan. Perubahan merupakan salah satu fakta kehidupan dalam perilaku organisasi. Perubahan yang diintroduksi secara tidak tepat, juga dapat menyebabkan timbulnya sikap menentang dan tindakan sabotase.
Mengapa perubahan demikian penting
Perusahaan – perusahaan dalam lingkungan yang stabil dan statik , akan merasakan bahwa suatu ketika perubahan perlu dilaksanakan sekalipun hal tersebut hanya meliputi perubahan dalam angkatan kerja. Teknologi teknologi baru terus menerus dikembangkan, dan persaingan harus dihadapi dalam bentuk penawaran penawaran pemasaran dan kebijaksanaan kebijaksanaan penetapan harga baru. Efek perubahan atas organisasi formal sangat besar.
Teknologi dan organisasi merupakan dua macam faktor kausal utama dalam pengoperasian perusahaan. Tindakan mereorganisasi dan memodifikasi dasar dasar teknologikal bukanlah pekerjaan kecil. Tetapi, dampak perubahan atas sistem – sistem individual dan sosial mungkin lebih besar. Perubahan sebagai suatu proses
Kita dapat menyatakan perubahan sebagai suatu proses yang terdiri dari suatu aktivitas yang berkaitan satu sama lain. Perubahan tidak mungkin terjadi , kecuali hal itu berlangsung melalui manusia. Manusia harus memutuskan diadakannya perubahan, dan mereka harus merencanakan bagaimana perubahan itu akan terjadi, dan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan perlu dimodifikasi, agar mereka dapat mengakomodasi perubahan secara paling efektif, dan setelahnya perlu direkrut dan digantikan anggota anggota organisasi dengan orang orang yang memiliki keterampilan keterampilan baru yang lebih sesuai begitu pula para karyawan lama perlu dilatih kembali dengan keterampilan keterampilan baru, dan akhirnya perubahan tersebut harus diupayakan kelangsungannya.
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang/batang: pelatihan laboratorium, umpan balik survei, riset tindakan, produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, serta perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia: spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Organisasi
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Organisasi

Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Faktor ekstern,
2. Faktor intern.
Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar anggota,
- Problem dalam proses kerja sama,
- Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan yang dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan
akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang digunakan dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan peralatan dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.
Proses Perubahan Organisasi
Proses Penerapan OD dilakukan dalam 4 tahap :
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen-elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data yang diperlukan adalah:
a. Fungsi utama tiap unit organisasi
b. Peran masing-masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
c. Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam
masing-masing unit
d. Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok
dan antar individu dalam organisasi.
2. Tahap diagnosis dan umpan balik.
Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing-masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi. Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen-elemen tersebut, diantaranya:
a. Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam
memecahkan masalah yang dihadapi
b. Tanggung jawab : kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi
c. Identitas :kejelasan misi dan peran masing-masing unit
d. Komunikasi : kelancaran arus data dan informasi antar unit dalam organisasi
e. Integrasi : hubungan baik dan efektif antar pribadi antar kelompok, terutama
dalam mengatasi konflik dan kritis
f. Pertumbuhan : iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen Dan
pembaharuan, serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama.
3. Tahap pembaruan dalam organisasi.
Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnotik dan umpan balik.
4. Tahap implementasi pembaruan.
Tahap akhir dalam penerapan OD adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Kegiatan implementasi perubahan meliputi :
a. Perubahan struktur
b Perubahan proses dan prosedur
c. Penjabaran kembali secara jelas tujuan serta sasaran organisasi
d. Penjelasan tentang peranan dan misi masing-masing unit dan anggota dalam
organisasi.
Langkah-langkah Perubahan
1. Menyadarkan para anggota bahwa perubahan tertentu perlu dilakukan (unfreezing),
2. Melakukan perubahan (changing),
3. Menstabilkan situasi setelah perubahan dilaksanakan (refreezing).
Tahap pertama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perubahan. Tahapan ini melibatkan faktor manusianya. Manusia merupakan faktor kunci keberhasilan perubahan tetapi dapat pula merupakan faktor yang menyebabkan proses perubahan gagal mencapai tujuan yang telah ditentukan. Setiap perubahan memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan tersebut harus dikomunikasikan kepada anggota sehingga mereka menyadari bahwa perubahan yang hendak dilaksanakan memang merupakan sesuatu yang penting bagi organisasi.
Setelah menyadari arti pentingnya perubahan yang hendak di tempuh, barulah perubahan dilaksanakan. Dengan melaksanakan perubahan organisasi, berarti sikap dan tingkah laku para anggota terhadap organisasi yang selama ini mereka tunjukkan mengalami perubahan. Selam masa transisi ini berlangsung, organisasi berada pada kondisi kritis.
Tahapan berikutnya adalah mengembalikan organisasi kepada situasi yang normal kembali. Setelah perubahan dilaksanakan, berbagai aturan baru diberlakukan secara penuh, demikian juga anggota diharapkan bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan kondisi organisasi yang baru.
Hage dan Aiken menyebutkan bahwa proses perubahan terdiri atas empat langkah, yaitu (1) evaluasi, (2) inisiasi, (3) implementasi, (4) rutinitas. Sedangkan Lipham dalam sintesisnya, mengembangkan tujuh langkah proses pembaharuan, yakni: (1) kesadaran, (2) inisiasi, (3) implementasi, (4) rutinisasi, (5) perbaikan, (6) pembaharuan, (7) evaluasi (Rossow, 1990:310)
Proses Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi, lebih dikenal dengan organization development (OD). Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana. Perubahan dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus-menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyarakat modern, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan. Perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Perkembangan teknologi
2. Perkembangan produk
3. Ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan singkatnya daur hidup produk
4. Perubahan sosial yang mempengaruhi prilaku, gaya hidup, nilai-nilai dan harapan
orang.
Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaharuan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses Organization development (OD).
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, prilaku, dan harapan semua anggota organisasi, OD di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan OD dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
Organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu menuntut organisasi yang juga memiliki sifat dinamis. Perubahan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari.
Ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, Yang
memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan
yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh
organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian
terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai
bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Metode Yang Dipakai Dalam Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
Metode Pengumpulan Data dalam Diagnosis Organisasi

Sebagai bahan dalam diagnosis organisasi diperlukan data mengenai organisasi yang bersangkutan. Proses pengumpulan data yang diperlukan dapat menggunakan metode:
1. Kuesioner.
2. Wawancara.
3. Pengamatan (observasi).
4. Data Sekunder.
Metode-metode tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan, karenanya dalam penggunaannya dapat dilakukan dengan cara penggabungan agar memberi manfaat yang maksimal.
Analisis Diagnosis Data
Proses analisis data dibedakan pada data kualitatif dan data kuantitatif. Metode yang biasa digunakan untuk menganalisis data kualitatif adalah:
1. Content analysis;
2. Force Field analysis;
3. Diagram.
Metode yang biasa digunakan untuk menganalisis data kuantitatif pada analisis diagnosis organisasi adalah: means, standard deviasi, distribusi frekuensi, diagram pencar (scattergram), koefisien korelasi, difference tests.
Penerapan Proses Perubahan
Perubahan yang dilakukan pada individu, kelompok, maupun organisasional, perlu adanya suatu keterampilan, pengetahuan, dan pelatihan paling sedikit dalam dua bidang, yaitu diagnosis dan penerapan perubahan.
Penerapan merupakan langkah lanjut dari tahap diagnosis organisasional, di mana pada tahap ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan:
1). bagaimana melakukan perubahan, baik dalam individu, kelompok, maupun organisasional. 2). bagaimana caranya agar orang-orang dapat menerima perubahan, dan 3). Apa saja yang mendukung dan menghambat perubahan.
Ada dua (2) alat analisis yang dapat dipergunakan dalam penerapan pertama, analisis medan faktor dan kedua, analisis daur perubahan. Analisis medan faktor, dikembangkan oleh Kurt Lewin yang bermanfaat untuk menguji variabel-variabel guna menentukan tingkat efektivitas suatu perubahan organisasional. Sedangkan analisis daur perubahan akan menganalisis empat tingkat perubahan organisasional, yang mencakup perubahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan perilaku organisasional, dan perubahan prestasi kelompok atau organisasional. Tingkat-tingkat perubahan tersebut menjadi sangat signifikan pada pengkajian daur perubahan parsipatif dan daur perubahan direktif.
Selanjutnya, salah satu pertimbangan yang paling penting dalam menentukan apakah akan menerapkan strategi perubahan partisipatif atau direktif atau kedua-duanya, adalah penggunaan pola komunikasi yang diterapkan pada organisasi atau kelompok yang dituju saat itu. Dalam menerapkan strategi perubahan, para manajer organisasi harus berusaha mencakup pengembangan pola komunikasi yang tepat ke dalam strategi perubahan organisasi. Sebelum melaksanakan strategi perubahan organisasi perlu pula dipertimbangkan struktur komunikasi yang diterapkan pada waktu itu. Bahwa strategi perubahan perlu disesuaikan dengan pola struktur komunikasi yang telah terbentuk sebelumnya.
Kesimpulan
Dari makalah yang telah dapat disimpulkan bahwa:
- Perubahan adalah kenyataan hidup, apabila manajer dalam suatu organisasi perusahaan ingin efektif, mereka tidak lagi dapat membiarkan perubahan itu terjadi sebagaimana adanya.
- Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
- Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Faktor ekstern, Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
2. Faktor intern, Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber.
- Proses Penerapan OD dilakukan dalam 4 tahap :
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data.
2. Tahap diagnosis dan umpan balik.
3. Tahap pembaruan dalam organisasi.
4. Tahap implementasi pembaruan.
- Perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Perkembangan teknologi
2. Perkembangan produk
3. Ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan singkatnya daur hidup
produk
4. Perubahan sosial yang mempengaruhi prilaku, gaya hidup, nilai-nilai dan
harapan orang.
- Proses pengumpulan data yang diperlukan dapat menggunakan metode:
1. Kuesioner.
2. Wawancara.
3. Pengamatan (observasi).
4. Data Sekunder.
Referensi
www.freewebs.com/.../PEMBAHASAN%20PEMBAHARUAN%20ORGANISASI...
massofa.wordpress.com/2008/02/12/pengembangan-organisasi –
www.scribd.com/doc/19802890/Perubahan-Organisasi -

Kelas : 1 DB 01
Nama Kelompok:
Wawan Nurjuniawan 34109619
Adhitya 31109634
Imam Hasanudin 35109910
Ahmad Bayhaki 30109135
Sony Melosa 32109146